Oke, untuk memenuhi tugas dari bapak Sukamto gue harus kerja keras nyari apa itu Ideologi, khususnya Ideologi Pancasila. di Internet banyak artikel-artikel seperti macam ini, tapi pokok permasalahannya bukan di materi, tapi GUE NGGAK SUKA BERPOLITIK (baca: Pelajaran Kewarganegaraan dan semacamnya)
searching sana sini akhirnya gue nemu Artikel tentang Ideologi yang menurut gue cocok. :D kurang lebih kayak gini lah :D Enjoy it!
Kita dapat berspekulasi bahwa Pancasila adalah ideologi yang bagus
tapi sayangnya masih bersifat utofia trutama dalam penerapnnya dan
mungkin masih merupan suatu mimpi dan cita-cita yang muluk-muluk tapi
dalam kenyataannya dari dulu sampai sekarang masih sulit diwujudkan dan
mungkin hampir sama dengan penerapan ideologi sosialis komunis yang
pernah gagal. Namun, juga harus diakui bahwa di negara-negara makmur
(welfare states) yang juga merupakan negara Demokrasi, rakyat memiliki
akses menikmati jaminan sosial (Social Security) yang cukup baik.
Kemudian kita bisa mengakui bahwa saat ini sebagian masyarakat dunia
pesimis dan berspekulasi mengatakan bawa System kapitalisme telah gagal
menyusul terjadinya krisis Ekonomi di beberapa negara makamur (welfare
states) di Eropa dan Amerika. Juga sejumlah kelompok Pendukung
Sosialisme dan Anti Kapitalisme akhir-akhir ini sering menuduh bahwa
System Kapitalisme telah menindas dan menjajah Ekonomi negara-nagara
sedang berkembang (developing Countries) dan negara-ngara miskin (third
world) walaupun pada kenyataanya negara-negara makmur Kapitalis sering
membantu negara-negara tersebut melalui bantuan grant atau hibah seperti
bantuan pendidikan, pembangunan ekonomi dan bantuan kemanusia secara
sukarela atau melalui pinjaman lunak (Soft Loan) liwat kebijakan Bank
Dunia, IMF dan lembaga-;Lembaga Internasional Lainnya yang bergerak di
bidang pembangunan dan bantuan kemanusiaan.
Namun, kita juga harus mengakui bahwa sampai sekarang tentu sistem
Sosialis Komunis juga belum berhasil walaupun popularitasnya secara
perlahan-lahan bangkit kembali pasca runtuhnya negara kiblat
Sosialis-Komunis, Uni Soviet. Mungkin kita juga bisa berspekulasi bahwa
upaya mensejahterahkan masyarakat masih bersifat Utopia dan apalagi
menciptakan negara makmur.
Ingat Ekonomi China maju dan diklaim menjadi ekonomi terbesar ke dua
di dunia saat ini tapi China memilki ideologi gabungan (blended
ideology) karena Ideologi politik China Sosialis-Komunis tapi ideologi
ekonomi digabung dan mulai berhaluan kapitalis (Kepalanya Sosialis tapi
perutnya Kapitalis). Juga di beberapa negara yang diidentifikasi
Sosialis Komunis yang nota bene negara dengan sistem totalitarian
Otoriter dan selalu mengusung slogan mensejahterakan rakyat kenytaannya
masih sulit tercipta karena kenyataannya yang sejatera hanyalah
elit-elit politiknya sedangkan fakta juga membuktikan bahwa di
mana-mana tingkat kemiskinan sangat tinggi dan juga bnyak terjadi kasus
kelaparan.
Telah terbukti sistem sosialis yang dulu pernah gagal belum mampu
mensejahterakan rakyatnya apalagi mau menciptakan negara makmur.
Kenyataannya cita-cita dan ideologi Sosialis Komunis juga masih
bersifat utopia yaitu suatu ideologi angan-angan dan cita-cita yang
muluk-muluk tapi masih sangat sulit diwujudkan hampir sama seperti
penerapan ideologi Pancasila di tanah air. Negara Sosialis Komunis
dengan sistem pemerintahan totalirian dan sangat otoriter mirip dengan
pemerintahan Monarki Absolut sehingga kita bisa berspekulasi bahwa di
negara-negara tersebut tentu tidak berjalan checks and balances dalam
pemerintahan seperti di negara yang menganut Demokrasi. Azas keadilan
dan kesamaan di depan hukum (Eaquality before the law) mungkin silit
diwujudkan dengan karena kenyataannya pemerintahannya sangat absolut
lihat Kasus Korea Utara (Sosialis Komunis) dan Bandingkan dengan
saudaranya Korea Selatan (Demokratis-Kapitalis) yang jauh lebih maju dan
sejahtera.
Namun, kita harus mengakui pula bahwa betul tiap-tiap ideologi
Politik dan Ekonomi tentu memiliki kelebihan dan juga pasti ada
kelemahannya. Di lain sisi, kita bisa melihat juga contoh kasus yang
cukup baik di beberapa negara Eropa yang menerapkan Ideologi
Sosialis-Demokratis. Kelihatan sistem Sosialis Demokrat ini cukup ideal
karena merupakan jalan tengah dan seperti menggabungkan dua ideologi
besar di dunia Sosialis dan Demokratis.
Di beberapa negara Teluk seperti Iran, Irak (Masa Rezim Sadam Husain)
di Timur Tengah seperti Syria dan Afrika Utara Libya dan Tunisia yang
rezimnya baru-baru ini telah jatuh oleh revolusi yang dikenal dengan
Arab Awakening atau Arab Spring. Neagara-negara yang disebutkan di atas
tersebut merupakan negara Sosialis Islamis tapi Iran merupakan negara
Theocracy Islamis yang berhaluan Sosialis. Negara-negara ini memilki
kedekatan emosional dengan negara-negara Sosialis-Komunis sperti Rusia,
China, Korea Utara dan beberapa negara Sosialis di Amerika Latin
(Amerika Tengah dan Selatan). Pasca runtuhnya Uni Soviet dan berakhirnya
isu kekuatan negara-fakta Warsawa nampaknya kekuatan negara-negara
Demokrasi barat telah diimbangi kekuatannya secara implisit oleh
negara-negara sosialis dan sekutunya yang disebutkan di atas.
Selanjutnya dalam konteks lokal di Indonesia, kita dapat melihat
penerapan Ideologi Pancasilaa bisa dispekulasikan bahwa penerapan
ideologi Pancasila sejak Zaman Orde Baru dulu penerapannya masih
bersifat indokrinitas mirip penerapan ideologi yang diusung oleh
Almarhum Ghadafi yang dituangkan dalam Buku Hijaunya dan diajarkan di
Seokolah sekolah di Libya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar